advert

1. Pengertian Iklan

Berasal dari bahasa Yunani , kurang lebih pengertiannya “ mengiring orang pada gagasan “ Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. (Shimp, 2000)

Iklan adalah bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari  bauran pemasaran. Jadi secara sederhana  iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan  suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat  lewat suatu media ( Rhenald Kasali , 1992).

menurut Frank Jefkins (1997)  iklan adalah pesan yang diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli.  Definisi standar dari periklanan  biasanya mengandung enam elemen :

  1. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis.
  2. Selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan.
  3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.
  4. Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan  kepada audiens sasaran.
  5. Periklanan mempunyai sifat bukan pribadi
  6. Periklanan adalah audiens. Dalam iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen yang jadi sasaran pesan.

Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai ”Pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat media”. Pada dasarnya, satu-satunya tujuan periklanan adalah menjual suatu produk, jasa atau ide atau tujuan sebenarnya adalah komunikasi yang efektif, yakni dimana efek akhir periklanan adalah mengubah sikap atau perilaku penerima pesan.


Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.


Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sedrhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.


Menurut PPPI dalam situsnya, terdapat definisi bahwa periklanan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan untuk kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa.


Menurut Wright (1978), iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
Sedangkan Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
  1. Sampai Gutenberg menemukan alat cetak dengan modelnya yang bisa dibawa kemana-mana dalam tahun 1450M ,kebanyakan periklanan berupa buah bibir kecuali etalase dan poster dinding. 
  2. Kebanyakan masih buta huruf namun mereka masih bisa melihat merek atau mengenal tanda . 
  3. Para pemasang iklan menggunakan komunikasi verbal seperti mengasongkan barang dagangannya , berteriak dan memekik-mekik untuk mengjangkau khalyak yang jauh atau buta huruf.

Didalam masyarakat moden hampir tidak ada yang disibukan oleh kegiatan periklanan . misalnya , ibu rumah tangga ingin mengetahui harga sayuran , remaja putri ingin mengetahui mode pakaian terbaru yang dimuat dimajalah dlll.

Sekilas Sejarah Iklan

Pada zaman batu : periklanan disebut dengan “buah bibir”

Tahun 5000 SM – 1450 M : 

Ditemukannya tulisan papyrus dan pena dari buluh pada abad 16. Sebuah tulisan papyrus berusia 3000tahun masih merupakan iklan penawaran budak. Iklan ini umumnya terdapat di Itali dan Romawi .

Pada tahun 1680-an para pedagang mencat gerobaknya sebagai tanda pengenal perusahaanya . Seni mencetak meluas ke seluruh daratan Eropa dan William “modern” yang pertama di Inggris. Johanes Guttenberg telah menciptakan mesin cetak pertama di Eropa sekaligus menemukan tinta cetaknya , iklan cetak yang pertama dimulai dari Inggris.
1622 keluar mingguan bernama The Mercuries , dengan ini demikian mendorong munculnya Koran pertma di Inggris. April 1704. Dunia periklanan menyebar di amerika . the weekly boston newsletter pertama kali terbt dengan memuat iklan . Antar 1850-1900 periklanan berkembang pesat dengan munculnya poster-poster pada dinding tembok,cerobong asap dan selebaran. Pada awl abad ke-20 periklanan tidak dianggap para pengusaha sebagai bagian dari strategi marketing , namun menjelang 1972(desember),Henry Ford membuktikan pengaruh iklan dalam menarik konsumen. Tahun 1940-an periklanan diterima kembali sebagai salah satu kiat marketing.

Periklanan dalam sitem komunikasi massa

Perorangan atau kelompok semakain sering menggunakan komunikasi massa untuk tujuan ekonomi ,misalnya untuk jual beli barang ,pelayanan terhadap public .



2. Jenis-jenis Iklan
PEMBAGIAN SECARA UMUM

1. IKLAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL
Yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu. Iklan seperti ini disebut juga Iklan Layanan Masyarakat. Contoh : iklan lalu lintas,iklan imunisasi, iklan hemat listrik.
2. IKLAN BANTAHAN

Yaitu iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas sesuatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan atau merek yang tercemar akibat informasi yang tidak benar. Ciri khas iklan ini adalah menempatkan komunikator (bisa perorangan atau lembaga) sebagai pihak yang teraniaya atau dirugikan oleh pihak lain. Tujuan dari iklan bantahan antara lain: mengeliminasi iklan yang tidak benar dan tidak menguntungkan; meluruskan (membelokkan) isu tersebut pada porsi yang benar, sesuai dengan maksud perusahaan; membangun simpati khalayak; membangun opini publik bahwa perusahaan berada pada posisi yang benar.
3. IKLAN PEMBELAAN

Iklan ini merupakan ‘lawan’ dari iklan bantahan. Bila iklan bantahan si pengiklan berada pada posisi membantah, maka dalam iklan pembelaan, komunikator justru berada dalam posisi membela komunikator. Tujuan dari iklan ini adalah memperoleh simpati dari khalayak bahwa perusahaan berada dalam posisi yang benar. Contoh yang biasanya ditemukan tentang iklan jenis ini adalah iklan yang terkait dengan hak paten.
4. IKLAN PERBAIKAN
Iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu hal yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media. Istilah lain iklan ini adalah iklan ralat atau iklan pembetulan. Iklan ini bertujuan untuk meralat informasi yang salah, sehingga publik tetap mendapatkan informasi yang benar. Sisi negatif iklan ini adalah dengan menyampaikan iklan perbaikan, terkesan bahwa pengiklan tidak cermat dalam perencanaan tentang sesuatu, sehingga kredibilitas pengiklan akan turun.
 5. IKLAN KELUARGA
Iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluargaan kepada keluarga/khalayak lainnya. iklan keluarga biasanya lebih banyak berbentuk iklan kolom dan display, tidak banyak berisi ilustrasi gambar, dan lebih mengandalkan pesan tertulis. Contoh: iklan kematian, pernikahan, perceraian, wisuda, putus hubungan, kelahiran bayi dll.
PEMBAGIAN SECARA KHUSUS

1. Berdasarkan Media yang Digunakan

a. Secara umum

  1. Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara serempak. Media yang termasuk kategori above the line yaitu: surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio, dan internet.
  2. Iklan below the line adalah iklan yang menggunakan media khusus. Yang termasuk media-media below the line adalah: leaflet, poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of purchase (POP), sticker, shop sign, flayers, display, dan lain-lain.
  3. Iklan Televisi : Televisi merupakan salah satu media yang termasuk dalam kategori above the line Iklan televisi mengandung unsur suara, gambar dan gerak. Dibuat untuk keperluan hiburan semata.

b. Secara Khusus

Iklan Cetak

Yaitu iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi. Beberapa bentuk iklan cetak yaitu: iklan cetak surat kabar, ikaln cetak baliho, iklan cetak poster, iklan spanduk, dan lain-lain. Berdasarkan luas space yang dipakai, khusus untuk media cetak suratkabar, majalah, dan tabloid, iklan-iklan dalam media ini dikenali dalam empat bentuk iklan, yaitu:

A. Iklan Baris : Iklan ini disebut dengan iklan baris karena pesan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata/kalimat saja dan biaya yang dikenakan dihitung perbaris, dan harganya relatif murah. Biasanya iklan baris ini tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari satu kolom.  Bahasa yang digunakan dalam iklan baris umumnya singkat, penuh makna, dan sangat sederhana. Barang yang diiklankan dalam iklan baris sangat beragam, meliputi barang, jasa, ucapan syukur, ucapan selamat, mencari jodoh, dan lain sebagainya.

B. Iklan Kolom : Iklam kolom memiliki lebar satu kolom, namun lebih tinggi dibanding iklan baris. Selain pesan verbal tertulis, dimungkinkan pula pesan nonverbal sebagai ilustrasi gambar, simbol, lambang maupun tanda-tanda visual lainnya walau tidak terlalu bervariasi dan sangat terbatas. Contoh iklan ucapan selamat, duka cita, menawarkan barang dan jasa, pendidikan, panggilan (terhadap seseorang, lelang, dsb), peringatan (dagang paten, dsb), undangan terbuka, serta lowongan kerja.

C. Iklan Advertorial : Iklan yang berkesan sebagai sebuah berita. Dalam tatakrama periklanan Indonesia, iklan dengan teknik ini diharuskan diberi keterangan “advertorial” atau “iklan” untuk membedakannya dengan berita.Isi pesan advertorial ini sangat beragam antara lain: iklan layanan pengobatan alternatif, kesehatan, jasa penyelenggaraan even, wisata, institutonal advertising, dan sebagainya. Bila dipasag oleh pemerintah, biasanya berisi pesan tentang pariwisata, perkembangan daerah, potensi alam, menggugah kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan, pendidikan, kesetiakawanan sosial, tertib dan sadar ukum, dsb.

D. Iklan Display : Lebih luas dari iklan kolom sehingga dapat mendisplay (memperlihatkan) ilustrasi berupa gambar-gambar baik foto maupun grafis dalam ukuran yang lebih besar disampng pesan verbal tertulis. Umumnya digunakan oleh organisasi baik bisnis maupun sosial. Misalnya iklan penjualan barang maupun jasa, ucapan selamat, pemberitahuan, permintaan maaf, peringatan dagang, dsb. Ia dapat dilakukan oleh swasta maupun pemerinta, organisasi sosial kemasyarakatan, pribadi dan keluarga. Untuk pemasangan pribadi dan keluarga misalnya berupa iklan duka cita , iklan ucapan selamat, permintaan maaf, dsb.
           
Iklan Elektronik

Iklan Radio : Iklan yang dipasang melalui media radio. Iklan radio memiliki karakteristik yang khas yaitu hanya dapat didengar melelui audio (suara) saja yang merupakan perpaduan dari kata-kata (voice), musik dan sound effect.


2. Berdasarkan Tujuan

A. Iklan Komersial

Disebut pula iklan bisnis bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,   sasaran pesan yang dituju adalah untuk   seseorang atau lembaga yang      akan mengolah dan atau menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir. Iklan komersial dapat dibagi dalam tiga jenis iklan, yaitu iklan      untuk konsumen, untuk bisnis dan iklan untuk pofesional.

B. Iklan Non Komersial (Iklan Layanan Masyarakat)

Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau            menidik khalayak dimana tujuan akhir bukan keuntungan ekonomi melainkan       keuntungan sosial.

3. Berdasarkan Bidang Isi Pesan
  1. Iklan Politik
  2. Iklan Pendidikan
  3. Iklan Kesehatan
  4. Iklan kecantikan dan perawatan tubuh
  5. Iklan Pariwisata
  6. Iklan hiburan
  7. Iklan Olah Raga
  8. Iklan Hukum
  9. Iklan Lowongan Pekerjaan / Recruitment
  10. Iklan Duka Cita
  11. Iklan Perkawinan
  12. Iklan Makanan dan Minuman
  13. Iklan Otomotif
  14. Iklan lingkungan Hidup
  15. Iklan Media

4. Berdasarkan Komunikatornya

  1. Iklan Personal
  2. Iklan Keluarga
  3. Iklan instusi

5. Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan
  1. Iklan Barang
  2. Iklan Jasa
  3. Iklan Barang dan Jasa

6. Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan
  1. Iklan untuk Pengguna Akhir
  2. Iklan untuk Distributor atau Pengecer
  3. Iklan untuk Pabrik
 7. Berdasarkan cakupan / wilayah sasarannya

A. Iklan Lokal

Iklan yang cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada di wilayah local, misalnya pedesaan atau perkotaan, atau suatu kabupaten saja. Biasa dilakukan oleh toko kecil, salon, sekolah dasar, taman kanak-kanak, di mana target khalayaknya tinggal di wilayah sekitar.

B. Iklan Regional

Cakupan khalayaknya lebih dari satu wilayah local, namun terlalu jauh untuk disebut dengan wilayah nasional, misal Prov. Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dsb.

C. Iklan Nasional

Iklan yang target konsumennya berada di seluruh wilayah suatu negara.

D. Iklan Internasional

Iklan yang membidik khalayaknya yang menjangkau trans nasional atau lebih dari satu negara.


8. Berdasarkan Fungsinya

  1. Iklan Informasi: Menitik beratkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayak.
  2. Iklan Persuasi: Menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu.
  3. Iklan Mendidik: Menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak mengerti dan      mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu.
  4. Iklan Parodi/Hiburan
3. Media Iklan

  Beberapa Tipe Iklan Cetak:  Billboard, Magazine Ads,  Newspaper,  Flyers,  Catalogs,  Mailers
ELEMEN IKLAN CETAK: Judul, Iklan, Subjudul Iklan, Flash,  Tubuh Iklan,  Closer,  Ilustrasi,  Banner, Warna,  Slogan,  Logo

Iklan luar ruang merupakan segala bentuk periklanan yang menggunakan media di luar ruang, pesannya hanya dapat menjangkau khalayak lokal, lebih cenderung visual daripada audial, mengandalkan atribut-atribut visual sebagai tolak ukur efektivitasnya, serta relatifstatis baik dalam tempat maupun pesannya. Contoh Outdoor Advertising:  Banner, Poster, Billboard.
contoh:









4. Etika Periklanan

Unsur dalam etika ada 3, antara lain: kebebasan yang positif, tanggung jawab, dan kesadaran moral.
Beberapa peraturan EPI (Etika Periklanan Indonesia) yang diterbitkan oleh PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).

1. Bahasa

Iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh khalayak sasarannya, dan tidak menggunakan persandian (enkripsi) yang dapat menimbulkan penafsiran selain dari yang dimaksudkan oleh perancang pesan iklan tersebut.

2. Tanda Asteris (*)

Tanda asteris pada iklan di media cetak tidak boleh digunakan untuk menyembunyikan, menyesatkan, membingungkan atau membohongi khalayak tentang kualitas, kinerja, atau harga sebenarnya dari produk yang diiklankan, ataupun tentang ketidaktersediaan sesuatu produk.

3. Penggunaan Kata "Satu-satunya"

Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata "satu-satunya" atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal tersebut harus dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.

4. Pemakaian Kata "Gratis"

Kata "gratis" atau kata lain yang bermakna sama tidak boleh dicantumkan dalam iklan, bila ternyata konsumen harus membayar biaya lain. Biaya pengiriman yang dikenakan kepada konsumen juga harus dicantumkan dengan jelas.

5. Pencantum Harga

Jika harga sesuatu produk dicantumkan dalam iklan, maka ia harus ditampakkan dengan jelas, sehingga konsumen mengetahui apa yang akan diperolehnya dengan harga tersebut.

6. Garansi

Jika suatu iklan mencantumkan garansi atau jaminan atas mutu suatu produk, maka dasar-dasar jaminannya harus dapat dipertanggung- jawabkan.

7. Janji Pengembalian Uang (warranty)

Jika suatu iklan menjanjikan pengembalian uang ganti rugi atas pembelian suatu produk yang ternyata mengecewakan konsumen, maka:

- Syarat-syarat pengembalian uang tersebut harus dinyatakan secara jelas dan lengkap, antara lain jenis kerusakan atau kekurangan yang dijamin, dan jangka waktu berlakunya pengembalian uang.

8. Rasa Takut dan Takhayul

Iklan tidak boleh menimbulkan atau mempermainkan rasa takut, maupun memanfaatkan kepercayaan orang terhadap takhayul, kecuali untuk tujuan positif.

9. Kekerasan

Iklan tidak boleh langsung maupun tidak langsung menampilkan adegan kekerasan yang merangsang atau memberi kesan membenarkan terjadinya tindakan kekerasan. Setelah membaca beberapa unsur etika dan etika periklanan diatas, berikut saya tunjukan beberapa contoh iklan di televisi yang dinilai melanggar unsur etika maupun etika periklanan:

Alat Kontrasepsi Andalan dan Layanan Kesehatan Seksual On Clinic
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) memvonis iklan ini karena sangat kuat materi dewasanya dan tidak pantas ditaruh di jam siang. Setiap iklan bebas memilih jam tayang sesuai keinginannya. Namun bagi iklan yang mengandung unsur dewasa termasuk iklan rokok harus ditayangkan malam hari waktu anak-anak sudah tidur.

Alat Pembentukan Tubuh J-Shaper
Menurut KPI iklan produk kesehatan ini melanggar norma kesopanan. Terlalu mengekspos tubuh wanita yang berpakaian minim, kurang layak bila dilihat jutaan penonton televisi. Selain kurang sopan iklan Jaco Home Shopping memiliki durasi yang sangat lama. Setiap iklan bebas menentukan durasi, namun hendaknya diperhatikan jangan sampai membuat penonton bosan atau mengganggu tayangan lain.

Pompa Air Shimizu
Iklan pompa air dengan unsur SARA yang melanggar norma kesopanan. Dalam iklan terdapat adegan seorang wanita yang mencari obat kuat, namun dia ditawari pompa air. Kemudian dengan wajah menggoda wanita tadi disirami air oleh pasangannya. Dikhawatirkan para penonton khususnya anak-anak dan remaja berpikiran kotor setelah melihat tayangan ini. Menurut saya ada iklan lain yang kasusnya sama dengan ini yaitu iklan Segar Sari Susu Soda yang dibintangi oleh Jupe.

Iklan Buavita “100% Juice”
Badan Pengawas Periklanan berkesimpulan bahwa iklan Buavita mempunyai potensi melanggar EPI, dengan menampilkan klaim “100% Apple Juice” (dan versi-versi lainnya yang sejenis/senada). Dalam hal ini Badan Pengawas Periklanan mengirimkan surat kepada biro iklan yang membuat iklan tersebut.

Mie Sedaap Ayam Spesial versi NTT
Iklan ini menerima banyak protes karena ada adegan yang melecehkan seorang guru. Menurutnya guru adalah seorang pelita hati di kala kegelapan, kenapa harus dihina oleh ayam yang lewat di kepalanya? Pihak iklan ingin membuat iklan yang unik tapi justru kebablasan. Akhirnya KPI mulai memberikan peringatan pertama untuk iklan ini.

Deodoran AXE versi Malaikat Jatuh
Iklan semacam ini sudah disebarluaskan ke penjuru dunia, termasuk ditayangkan di jaringan televisi Afrika Selatan. Menurut laporan kompas.com dari Daily mail, Kamis (27/10/2011), telah menjadi sebuah subyek penyelidikan Otoritas Standar Periklanan (ASA) Afrika Selatan menyusul keluhan dari seorang penganut Kristen. Si pengadu, seorang  laki-laki mengatakan kepada ASA, ia marah oleh sugesti bahwa utusan Tuhan secara harafiah bisa jatuh demi seorang pria hanya karena aroma deodoran pria itu.
Dalam keputusannya ASA mengatakan, penggambaran tentang malaikat yang kehilangan kesalehannya bisa membuat marah orang-orang Kristen. Meski begitu, ASA memberikan catatan bahwa iklan tersebut hanya berdasarkan hiperbola, yang berarti itu tidak dimaksudkan untuk ditafsirkan secara harafiah. Pada akhirnya, iklan tersebut tidak ditayangkan lagi. Di Indonesia iklan ini memakai tagline “Wangi seksinya bikin bidadari lupa diri”. Lagi-lagi menuai protes dikhawatirkan para penonton khususnya anak-anak dan remaja berpikiran kotor setelah melihat tayangan ini.

Sosis So Nice Versi JMS
Iklan So Nice selalu up to date mengganti model iklannya dengan bintang atau artis yang sedang tenar waktu itu. Terakhir setelah Olimpiade London, model iklan diganti dengan atlet pemenang angkat besi Indonesia dengan tagline “JMS, Juara Makan So Nice”. Dan parahnya lagi si atlet berkata, “Ingin jadi juara seperti kita? Makan So Nice”. Menurut saya iklan ini menggunakan bahasa yang kurang dimengerti masyarakat dan kurang bertanggungjawab. Jika ada penonton yang makan So Nice banyak lalu tidak menjadi juara lantas tanggung jawab siapa?
     Setelah membaca ulasan diatas, bukan hanya KPI dan BPP yang aktif tetapi masyarakat juga kritis memberi masukan atas semua tayangan yang disiarkan termasuk iklan. Jika mendapat teguran, pihak televisi harus mengevaluasi dan biro iklan harus bisa membuat iklan sesuai dengan etika periklanan. Tak ada peraturan yang sempurna. Seperti yang dijelaskan diatas tadi, diharapkan semua pihak tahu bagaimana iklan yang baik itu.

Komentar

Postingan Populer